Laporan Perjalanan Misi Ranau 2011 | | Print | |
The Elijah Challenge in Malaysia
SEMINAR KESEMBUHAN ILAHI DI SIB RANAU DAN KKR KESEMBUHAN ILAHI 17-19 NOVEMBER 2011 Perjalanan Misi saya kali ini sangatlah menyenangkan karena saya diterima, dilayani dengan orang-orang yang luar biasa sepanjang hari . Pak Penatua Alex dan Pak Diaken Marjutim merupakan doa sosok kunci terselenggaranya acara seminar dan KKR ini. Walaupun mereka bukan pekerja “full time”, mereka sangat rajin mengatur waktu di tengah kesibukan pekerjaan dan urusan rumah tangga. Selain itu mereka selalu menjamin “kampung tengah saya” tidak kosong melompong. Kawasan Ranau berada di dekat kaki Gunung Kinibalu yang indah dan kokoh.Di sana bermukim suku Dusun yang merupakan mayoritas dan penduduk asli. Suku Dusun memeluk agama Kristen Protestan seperti Sidang Injili Borneo yang merupakan penyelenggara acara Seminar Kesembuhan Ilahi dan KKR ini. Selain itu ada Katolik (RC), dan Advent yang merupakan aliran Kristen. Menurut cerita dari Penatua Senior, Ketua Kawasan George yang sering menjemput dan menemani saya sarapan bahwa sebagian penduduk suku Dusun..
telah menjadi murtad dan masuk Muslim pada awal tahun 70 an dikarenakan iming-iming untuk dapat kemudahan dan harta dari Kerajaan Malaysia. Inilah yang menjadi misi gereja agar mereka dapat berbalik kepada Tuhan Yesus Kristus pada masa mendatang oleh para murid SIB yang telah dilatih setahun yang lalu oleh Pastor dan sekarang dilanjutkan oleh kami.
Acara kami telah direstui oleh Presiden SIB sehingga penyelenggaraannya berjalan mulus walaupun ada beberapa masalah yaitu bentrok acara dengan kedatangan Pastor Senior pendiri SIB yang sudah berumur 89 tahun sehingga sebagian orang harus membagi waktu. Agenda acara adalah kebaktian pembuka sekalian KKR pada hari pertama tanggal 17 November 2011 dan dilanjutkan dengan 2 hari berturut-turut seminar sehingga total 6 sesi sampai jam 4 sore. Tanggal 18 November 2011 KKR hari kedua dan tanggal 19 November KKR hari ketiga dengan kebaktian penutup. Sewaktu saya memeriksa agenda acara, saya kaget ,”Wow.. ini sangat padat apakah saya cukup kuat melewatinya?” Tentu saja, ini adalah pertanyaan saya sendiri. Saya terus berdoa supaya setiap saat saya dapat kekuatan baru. Apalagi saya praktis melewati perjalanan yang cukup lama dari Bandung sampai Ranau. Berangkat dari Bandung Indonesia jam 6:00 dan sampai Hotel Kinbalu Lodge Ranau Malaysia jam 24.00. Jadi total 18 jam perjalanan ! Hari Pertama 17 November 2011 Setelah cukup berisitirahat pada pagi hari kami berangkat ke tempat kebaktian malam. Acara Kebaktian pembuka cukup ramai karena dihadiri oleh berbagai petinggi SIB seperti para Pastor, Penatua, Diaken dan dibuka oleh Rev Senior. Walau kelihatan acara sangat protokol saya cukup menikmatinya. Saya cukup kaget karena mereka berbahasa Indonesia sangat lancar dan mereka menyanyikan lagu-lagu True Worshipper yang tidak asing bagi saya. Keragu-raguan dengan Bahasa langsung lenyap malam itu apalagi mereka menggunakan Alkitab Perjanjian Baru yang sama. Malam itu saya memilih untuk berkotbah tentang Kuasa Terbesar dari Yesus yang sanggup membangkitkan orang Lazarus. Saya berharap orang-orang memiliki kebanggaan dan sukacita karena Tuhan kita adalah Tuhan yang sanggup untuk mengatasi masalah mereka termasuk sakit penyakit. Saya memulai kotbah saya dengan mengatakan saya bukanlah pengkotbah terkenal di Indonesia , bahkan banyak orang tidak mengenal saya sebagai pengkotbah karena praktek sehari-hari saya hanyalah seorang dosen komputer. Tapi Tuhan telah memakai saya dan saya percaya Tuhan akan memakai banyak orang di sini yang tidak dikenal namanya untuk menjalankan pekerjaan besar Allah. Beberapa orang yang sakit disembuhkan malam hari itu sewaktu dipanggil ke depan tapi ada beberapa juga yang belum sembuh dan saya tidak memaksa untuk menyembuhkannya karena memang belum ada orang yang saya kenal untuk dapat dipanggil ke depan untuk membantu menyembuhkan mereka satu persatu. Karena waktu sudah larut malam kita tutup dan dilanjutkan dengan acara ramah tamah di bagian “Dewan Selera” atau ibu-ibu yang menyediakan hidangan makan nan lezat. Hari Kedua 18 November 2011 Hari kedua ini merupakan hari padat dengan agenda dua sesi pagi dan satu sesi sore serta KKR malam hari. Sesi pagi sesuai dengan Powerpoint kita lebih banyak membekali dengan Firman Tuhan yang menantang orang untuk menjadi berani dalam Tuhan seperti Raja Daud dan Nabi Elia. Roh Elia yang merupakan Roh Tuhan sudah menjadi milik orang percaya jadi mereka hanay perlu melangkah dengan iman. Saya menyadari orang-orang Dusun cukup ramah tapi mereka “malu-malu”. Mereka tidak mau berinisiatif lebih dahulu. Ini merupakan salah satu tantangan berat karena menyangkut budaya. Tetapi lama kelamahan sewaktu firman Tuhan ditaburkan saya melihat di tempat itu mulai muncul antusias baru dan roh yang berani dari para peserta seminar. Sesi sore memiliki praktek atau demonstrasi kesembuhan. Pada sesi ini banyak peserta yang sakit langsung sembuh! Tuhan meneguhkan pengajaran ini dengan tanda-tanda mujizat kesembuhan. Seorang Ibu muda yang memiliki sakit pada bagian kaki sebelah kanan sembuh seketika. Dia bersaksi bahwa dia sudah menderita sakit ini selama dua tahun. Ibu ini memiliki masalah yang berat karena ditinggal suami yang menikah dengan orang lain padahal dia memiliki anak kecil satu tahun. Anaknya pernah mati bunuh diri. Pada saat dia mengikut seminar, anaknya yang lain berumur lima tahun jatuh di rumah dan patah tulang sehingga saya harus mengambil waktu sejenak ke rumah sakit untuk berdoa bagi kesembuhannya . Iblis tidak suka melihat anaknya mengalami kemenangan tapi kita tidak boleh menyerah. KKR kedua tanggal 18 November 2011 berlangsung dengan meriah. Saya berkotbah dari Perikop Luk 1:1-11 tentang Mujizat Yesus yand dibuat-Nya bagi Simon si Penjala Ikan. Simon berespon baik dengan tersungkur di depan Yesus dan mengikuti Yesus sepenuhnya. Kita harus belajar berespon akan kuasa Tuhan yang turun pada kita seperti kesembuhan Ilahi. Banyak orang tawar hati dan menganggap enteng hadirat dan kasih Tuhan yang sudah melawat mereka. Seharusnya kita melakukan yang sama seperti Simon Petrus. Kemudian saya berhenti untuk menyelengarakan kesembuhan ilahi dengan mengundang semua yang sakit maju ke depan untuk disembuhkan oleh para peserta seminar. Banyak yang sakit disembuhkan oleh orang-orang yang sudah mengikuti seminar pagi harinya. Ada yang tuli, setengah buta dan berbagai sakit kepala , lambung, sakit badan dan kaki disembuhkan dan bersaksi. Saya sungguh senang melihat Tuhan meneguhkan dengan tanda mujizat bagi orang-orang yang mendengar Injil diberitakan. Hari itu kita sungguh-sungguh bersyukur karena Tuhan baik dan mujizat sungguh nyata. Begitu mudahnya kuasa kesembuhan itu dinyatakan oleh orang-orang percaya yang tidak terkenal. Hari Ketiga tanggal 19 November 2011 Seminar ini kami melakukan dua kali demonstrasi. Demonstasi pertama pada pagi hari saya membiarkan orang-orang yang sedang dilatih mempraktekan kepada teman-temannya yang sakit. Kali ini mereka lebih berani dan mereka melakukan dengan iman tanpa ragu, iman yang memindahkan gunung. Banyak yang sakit disembuhkan dan mereka bersaksi tentang kesembuhan ilahi yang mereka alami. Semakin lama mereka semakin tambah kuat imannya dan mujizat semakin nyata. Puji Tuhan. Saya bahkan kali ini tidak melakukan apa-apa. Pada sore hari kami melakukan demonstrasi penyembuhan jarak jauh di mana kita praktek kesembuhan tanpa penumpangan tangan. Di sini di mulai dengan dua orang maju ke atas panggung . Satu yang sakit satu yang menyembuhkan. Tuhan bekerja dengan dasyat orang tersebut langsung sembuh. Kami memiliki satu masalah yaitu pada uji coba kedua seorang yang sakit tidak di sembuhkan. Walaupun sudah dilakukan berapa kali. (Belakangan kami tahu orang ini bermasalah dalam hal kehidupannya). Saya belajar satu hal yaitu kita praktek untuk saling mengampuni karena kebanyakan sudah menjadi orang percaya. Percobaan ketiga orang-orang yang sakit tetap di tempat duduk dan kami mengambil otoritas dari jarak jauh. Sebagian besar sembuh tapi ada segelintir orang belum sembuh. Jadi mereka diajar untuk mengampuni atau membereskan masalah. Puji Tuhan setelah mereka mengampuni , kesembuhan mengalir dengan dasyat. Selain mengajar seminar saya juga mau belajar situasi yang menyebabkan orang-orang tidak sembuh. Selain ragu-ragu dari pelayan dan yang didoakan juga ada masalah pengampunan yang kelihatannya sangat penting untuk orang percaya lakukan. KKR malam hari merupakan kebaktian yang paling meriah karena hampir memenuhi tempat itu. Sekitar 400 orang hadir pada kebaktian sesuai dengan kapasitas ruangan. Saya malam itu sangat terbakar dengan Rohkudus untuk berkotbah tentang pertobatan atau hidup kudus. Saya bagikan tentang Tuhan Yesus yang menyucikan bait Allah di Mat 21:12-14. Setelah bait Allah disucikan banyak orang sakit disembuhkan. Tuhan ingin mencurahkan anugerah kepada gereja dan umat Tuhan dan mendemonstrasikan kuasanya tapi ada hal-hal yang perlu disucikan dalam jemaat. Saya menantang orang-orang untuk bertobat dari perbuatan-perbuatan yang jahat dan kembali kepada Tuhan. Setelah itu kami melayani orang-orang yang sakit. Saya katakan tidak peduli apa mereka mau mengundang saya kembali ke Ranau atau tidak yang penting hati Tuhan mau disampaikan. Pada pagi hari saya membaca di surat kabar bahwa di Sabah memecahkan rekor untuk remaja hamil muda di luar nikah dan kasus aborsi se Malaysia. Apakah itu benar atau tidak tapi mereka sedang memperbincangkan bahwa kalau tidak di atasi kaum muda akan menghadapi masalah. Untuk itu saya menantang dengan keras untuk orang-orang hidup kudus dan bertobat. Juga dengan orang-orang tua tetap memelihara kekudusan. Saya sampaikan dengan jelas bahwa kita harus membuang segala kejahatan, kegeraman, roh pecah belah dan dll yang sering ada di jemaat. Kemudian saya ajak seluruh jemaat meresponnya dan berdoa untuk pertobatan. Setelah itu kami melakukan praktek kesembuhan. Untuk semua yang sakit dilayani. Tuhan bekerja terus dan sampai malam hari kami melihat satu persatu orang bersaksi dengan kesembuhan yang mereka alami. Kami percaya acara ini bukan berhenti sampai hari ini karena mulai besok mujizat akan melandan kebaktian-kebaktian dan acara-acara kunjungan pada orang sakit serta demonstrasi kuasa untuk orang yang belum percaya. Terpujilah Tuhan Yesus yang kekal dan hidup selama-lamanya. Malam itu ada hal yang luar biasa , orang tuli mendengar dan seorang yang buta sebelah bisa melihat normal kembali setelah berapa kali diusir penyaki butanya. Seorang ibu dekan tekun mendoakannya sampai hampir normal dan terakhir saya melakukan “finishing” dengan tinggal sedikit lagi dan mencoba bertanya apakah dia dapat membaca lima jari saya. Luar biasa.
|